Rabu, 26 Maret 2014

Taubat Nasuha




Allah Ta’ala berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nashuha, semoga rabb kalian menghapuskan keburukan-keburukan kalian dan memasukan kalian ke dalam surge-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai”. (QS. At-Tahrim : 6)
Ibnul Qayyim berkata : “Taubat nashuha itu meliputi tiga unsure, pertama, ia mencakup seluruh dosa, sehingga tidak ada satu dosapun yang tertinggal. Kedua, kebulatan tekad untuk itu, sehingga tidak tersisa lagi keragu-raguan dam kebimbangan. Ketiga, memurnikan dari berbagai hal yang bias merusak keikhlasan taubat itu. Juga agar tetap terjaga rasa takut kepada Allah dan pengaharapan terhadap balasan yang Dia sediakan. Tidak seperti taubat seseorang yang  bertujuan terjaganya kebutuhan-kebtuhannya, kehormatannya, pengaruhnya dan kedudukannya. Tidak pula seperti taubat seseorang yang bertujuan terjaganya kekuatannya, hartanya, mengharapkan pujian orang lain, menghindari celaan mereka, atau agar tidak dikalahkan oleh orang-orang yang bodoh, atau hal-hal lain yang menodai keikhlasan taubat itu.
Imam Nawawi dalam kitabnya riyadhus shalihin menyebutkan bahwa syarat taubatan nashuha ada empat, yaitu
1. ikhlas karena Allah Ta'ala, bukan karena manusia
2. berusaha untuk meninggalkan pebuatan dosa tersebut, dan tidak mengulangi
3.menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan
4. jika kesalahan menyangkut dosa kepada manusia, maka harus meminta kerelaan kepada manusia yang telah didzolimi. 

wallahu a'lam bis showwab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar