Kamis, 24 April 2014

Urgensi Target Dalam Kehidupan

Dalam menjalani kehidupan, seseorang harus memiliki target dan tujuan hidup, karena dengan target dan tujuan hidup itulah, manusia akan semangat dan optimis dalam menjalani kehidupan. Kita bisa melihat betapa rendahnya cita-cita seseorang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya, yang ia fikirkan hanya makan, tidur dan bekerja, dan begitulah seterusnya tanpa memikirkan hal yang lain yang lebih bermanfaat baik untuk dirinya, keluarganya terlebih masyarakat pada umumnya.
Kemudian kita bisa melihat orang-orang yang memiliki target dan tujuan dalam hidupnya, ia akan selalu semangat dalam menjalani kehidupannya, karena ia memiliki tujuan dan maksud dari apa yang ia lakukan. Contonya jika ia memiliki target ingin membangun rumah, maka dengan bekerja keras ia akan berusaha untuk mengumpulkan uang, dan terus mengumpulkan hingga akhirnya ia dapat merealisasikan keinginannya tersebut. Ini baru target hidup dan keinginan dunia, lalu bagaimana dengan target untuk kehidupan yang lebih kekal dan abadi, yaitu kehidupan akhirat?
Manusia harus memiliki target untuk kehidupan akherat, yaitu dengan berusaha memiliki rumah disurga, dan bidadari yang bermata jeli yaitu dengan melakukan segala ketaatan dan menjauhi segala larangan selama hidup di dunia. Dan adapun target untuk mencapai ridho Allah dan dapat menikmati indahnya surga dan apa yang ada di dalamnya adalah target terbesar yang harus dimiliki oleh setiap manusia.
Terkadang target sudah dibuat, dan jalan-jalan untuk mencapai target itu sudah digariskan, akan tetapi tak sedikit rintangan dan hambatan yang menghalang, sehingga hancurlah dan gagallah semua atau sebagian target yang kita inginkan. Ini merupakan suatu hal yang lumrah, yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia, karena sudah hukum alam, bahwa setiap hal pasti ada rintangan dan cobaannya, jangankan hal yang baik-baik, hal yang burukpun terkadang menemui dan mendapati banyak hal yang dapat menggagalkan keinginan buruk tersebut, contohnya ingin mencuri, tapi gak jadi karena keadaan cuaca yang tidak memungkinkan, dan lain sebagainya.
Tentunya dalam menjalani semua itu, diperlukan kesabaran dan keistiqomahan. Karena dengan 2 hal inilah, niscaya akan tercapai sebuah target yang diinginkan. Tetap semangat dan jangan pantang menyerah menjalani berbagai macam cobaan yang menghalang dalam terlaksananya dan terealisasinya sebuah target kehidupan. Selama mata masih terbuka, dan jantung masih berdetak, janganlah berhenti untuk merencanakan seesuatu kebaikan. Tugas kita hanya berusaha dan berusaha, sedangkan terkabul dan terjadinya itu sudah ada yang mengatur. Selalu optimis dan tetap semangat.

Kamis, 17 April 2014

CINTAILAH MANUSIA SESUAI DENGAN KEDUDUKANNYA

Belakangan ini, haTiku dihebohkan dengan perasaan kasih sayang kepada seseorang yang telah banyak mengisi hati dan menguras perhatianku. Sampai sampai jiwa ini dibuat tunduk, raga ini dibuat lemah tak berdaya. Apapun yang ia inginkan, pasti sebisa mungkin ku lakukan, dan apapun yang ia perlukan pasti sebisa mungkin kucarikan. Jika berada disampingnya, hati ini merasa tentram dan bahagia, namun jika jauh darinya, hati ini serasa sedih dan terkadang ingin menangis jika membayangkan keadaan disaat dia sedang susah. Aku jadi bingung dan bimbang apakah perasaan ini benar dan sesuai pada tempatnya, ataukah perasaan ini terlalu berlebihan.
Disatu sisi aku menganggap perasaan ini benar, dan sah-sah saja, karena dia adalah seorang yang memang berhak mendapatkan semua itu, dari perhatian, pertolongan dan lain sebagainya. Apalagi dikala dia dicoba dengan suatu ujian, sudah selayaknya sebagai seorang mukmin untuk saling tolong menolong dan meringankan beban saudaranya yang sedang kesusahan, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memerintahkan umatnya untuk menolong saudaranya yang sedang sakit, dan itu merupakan hak orang sakit yang harus ditunaikan oleh mukmin lain yang sehat.
Namun disisi lain, saya merasa bahwa ada yang salah dari apa yang aku lakukan terhadapnya. Mungkin dari sikap yang berlebihan, yaitu dengan memperlakukaannya seperti anak kecil ataupun dengan memperlakukannya seperti dia adalah orang yang special yang melebihi kakak atau adik atau anggota keluarga lainnya. Dan juga dari perasaan yang berlebihan sehingga jika ia jauh, maka akan terasa sedih dan kehilangan. Ini yang berlehihan, dan inilah yang harus dilakukan perbaikan.
Ok. Aku sadar, bahwa ini merupakan tindakan dan perasaan yang keliru, yang tidak seharusnya dilakukan oleh seseorang yang hanya berstatus teman. Jika memang dia adekmu, maka perlakukankah dia seperti adekmu dirumah, yaitu dengan perlakuan yang sewajarnya dan tidak terlalu berlebihan. Jika memang ia temanmu, maka perlakukanlah ia sebagaimana temanmu yang lain dan jangan berlebihan, karena itu akan membuat hatimu sakit, dan jiwamu terluka jika suatu saat ia melakukan hal-hal yang tidak kamu sukai.
Sekarang barulah saya dapat pencerahan dari apa yang saya lakukan. Intinya cintailah orang yang pantas dan berhak kamu cintai dengan kadar yang sekedarnya saja. Jika keluarga, maka cintailah ia sebatas keluarga. Jika ia teman, maka cintailah ia sebatas teman, dan jika ia istri, maka cintailah ia sebatas istri. Jangan dicampurkan ketiga-tiganya, karena jika tertukar satu dari ketiganya, akan berdampak pada prilaku yang kurang baik. Dan juga ingat, intinya cintailah manusia sekedarnya saja, karena jika suatu saat ia menyakitimu, maka kamu akan memperlakukannya dengan suatu hal yang wajar, dan juga jika suatu saat ia menyakitimu, maka kau tidak akan jatuh, tidak akan sakit, dan juga tidak akan berprilaku dengan prilaku yang tidak wajar.
Selamat mencoba.

Senin, 07 April 2014

Ketika Cinta Harus Memilih

semakin hari, aku beranjak dewasa, tentunya gaya hidup, prilaku dan perasaan mulai berubah. dari yang tadinya tampil apa adanya, menjadi ada apanya, kemudian dari perasaan memikirkan diri sendiri menjadi memikirkan orang lain. tentunya ini hal yang wajar, yang pasti akan dirasakan oleh setiap manusia, dan ini merupakan anugrah yang diberikan Allah Ta'ala kepada para hambanya, baik yang beriman maupun tidak.
di usiaku yang ke 17, aku mulai merasakan rasa yang berbeda ketika aku didekati atau mendekati seseorang yang berbeda jenis. mulai dari rasa gugup, cemas, sedih dan bahagia. semua rasa muncul secara tiba-tiba dan hilangpun secara tiba-tiba. awalnya rasa itu biasa-biasa saja, namun semakin hari, perasaan itu semakin kuat dan juga timbul rasa yang tak terima jika seserang yang kita cintai bersama yang lain.
memang awalnya hanya sekedar pelampiasan, yaitu hanya sekedar ikut-ikutan biar tak dikatakan anak ketinggalan zaman, aku pun berharap cinta itu akan segera tumbuh, namun semakin hari cinta itu tak kian tumbuh, mungkin karena cinta yang bukan pada waktu dan tempatnya, dan dalam diri ini pun memberintak dan membisikkan untuk mengakhiri hubungan yang bisa dibilang hubungan palsu.
aku pun diputuskan, dalam hatiku merasa sedih bercampur bahagia. sedih karena aku tidak seperti temen2 yang lain yang bisa berjalan berdua dan juga berbagi rasa kepada sesama jenis, bahagia karena aku merasa bebas, karena jujur selama itu aku tertekan, karena hanya mengikuti keinginan dan perasaan iri kepada teman.
beberapa tahun telah berlalu, akupun mulai menjauh dan hampir tidak berhubungan dengan yang namanya perempuan, mungkin karena kondisi yang tidak mendukung, dan juga karena fikiran yang tidak sempat memikirkan hal-hal yang demikian. aku berkonsentrasi kepada apa yang ada didepanku, yairu belajar ilmu agama khususnya belajar bahasa arab. jika ditotal, maka waktu belajar ilmu agamaku dan sekaligus bahasa arab kurang lebih 5 tahun.
setelah aku menyelesaikan pendidikan bahada arabku, akupun kembali ke kampung halaman. pada saat inilah, rasa mulai tumbuh. baik dari dalam diriku, maupun orang lain yang melihatku. jika dari dalam diriku, rasa untuk memiliki tentunya ada, tapi hanya sekedar rasa untuk bersenang-senang dan berbagi. namun jika dari orang lain, rasa ingin memiliki itu ada karena beberapa faktor. diantaranya karena faktor ketampananku, dan juga faktor kepintaranku, jika dibandingkan dengan pemuda yang lain.
sampai banyak tawaran yang datang sana-sini, yang menginginkan aku untuk menjadi pendamping si anu, pendamping si anu, tapi aku bingung untuk memutuskan yang mana, karena diantara sekian banyak pilihan, tak ada yang bisa membuat hatiku menerima. karena masing-masing memiliki kekurangan dan juga kelebihan. memang manuia tidak ada yang sempurna, semua pasti memiliki kekurangan, tapi minimal kekurangan itu tidak membuat hilang kelebihan yang ada.
aku bingung, mana yang harus aku pilih, antara pilihan-pilihan yang yang semuanya belum bisa ku terima.
yah, aku hanya bisa bertawakkal, apalagi waktu yang masih panjang, aku tidak boleh terlalu pusing memikirkan sesuatu yang masih lama terjadinya. biarlah semuanya berjalan, jika sudah tiba waktunya, pasti semuanya akan lebih indah, dan juga semuanya akan mudah, insya Allah.

Minggu, 06 April 2014

Allah Tergantung Kepada Prasangka Hambanya

setiap manusia pasti memiliki prasangka, baik prasangka baik maupun prasangka buruk. adapun prasangka baik maka itu disebut dengan husnudzon, sedangkan prasangka buruk itu disebut su'udzon. prasangka ini bisa terjadi kepada diri sendiri atau kepada orang lain. contoh berprasangka kepada diri sendiri adalah berprasangka terhadap masa depannya, berprasangka kepada tingkah lakunya, dan lain sebagainya. adapun berprasangka kepada orang lain, seperti berprasangka akan sifat dan kelakuan orang lain, masa depan orang lain, dan lain sebagainya baik persangkaan yang baik maupun persangkaan yang buruk.
dalam melakukan suatu pekerjaan, pastilah kita dapat membayangkan dan mengira hasil dari suatu pekerjaan tersebut, apakah akan berakhir dengan baik atau sebaliknya. contohnya dalam pertandingan sepak bola. sebelum permainan sepak bola, pasti semua orang tidak ada yang tau siapa yang kalah dan siapa yang akan menang. mungkin kebanyakan orang hanya mengandai-andai karena dilihat dari segi keahlian dan kekuatan dari kedua belah pihak, dan kemudian disimpulkan bahwa pasti tim ... adalah pemenang. ini hanya sekedar dugaan dan prasangka, namun untuk kejadiaannya sudah ada yang mengatur, yaitu Allah yang maha mengatur.
seringkali kita berprasangka buruk terhadap usaha yang akan kita lakukan, sehingga kita tidak jadi melakukan hal tersebut, ataupun melakukan tapi hanya sekedarnya saja, tanpa usaha untuk mematangkan dan menjadikan pekerjaan tersebut berubah menjadi sesuatu yang diangankan. ingat, bahwa Allah itu tergantung persangkaan hambanya, jika seorang hamba berprasangka ia akan berhasil, maka ia kan berhasil, dan sebaliknya. 
oleh karena itu hendaknya kita selalu berprasangkan baik disetiap tindak tantuk kita baik kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain, jika kepada diri sendiri, tentunya kita harus menyertakan usaha yang sesuai dengan apa yang kita impikan. jika semua itu sudah dilakukan, maka pasti Allah akan mengabulkan apa yang kita usahakan. karena Allah itu tergantung kepada persangkaan hamba-Nya dan juga balasan amal itu tergantung kepada usaha yang dilakukan.

Jumat, 04 April 2014

Ketika Asa Terhalang Nafsu

sudah dikupas dan dibahas pada pembahasan yang telah lalu, bahwa nafsu manusia cenderung membawa dan mengarahkan manusia kedalam keburukan, hanya orang yang mampu menahan nafsunya dan mendapat petunjuk dari tuhannya yang selamat dari fitnah nafsu.
diantara hal yang tidak dapat terwujud disebabkan oleh fitnah nafsu adalah terwujudnya dan tergapainya cita-cita (asa).
cita-cita merupakan sebuah tujuan hidup yang harus dimiliki oleh setiap manusia, baik kecil maupun dewasa, baik miskin maupun kaya. karna tanpa cita-cita, seseorang akan terombang-ambing tanpa arah dalam menjalani kehidupan dan dia akan menjadi seseorang yang tidak berarti baik di dunia terlebih diakherat.
seringkali manusia sudah merancanakan kegiatan yang akan dia lakukan disetiap harinya, sudah menargetkan apa yang harus dicapai dalam setiap minggunya, bahkan sudah membuat cita-cita yang harus digapai dalam hidupnya, tetapi karena terhalang oleh keinginan-keinginan yang bertolah belakang dengan apa yang dapat menghantarkan ia kepada target dan cita-citanya, maka semua cita cita yang ada  hanya akan  menjadi angan-angan belaka.
memang keistiqomahan sangat diperlukan dalam menggapai kesuksesan. kita bisa melihat semut dalam kehidupannya. mereka bergotong royong, saling bahu membahu, dan yang tak kelah penting ia sangat istiqomah dalam membangun rumah yang itu merupakan sebuah cita-cita semut. kita tidak pernah melihat bahwa semut istirahat, kita tidak melihat semut itu tidur, dan juga kita tidak melihat semut berpangku tangan, dan dia tidak akan pernah berhenti sampai apa yang mereka cita-citakan terwujud, yaitu terbentuknya rumah semut yang aman dan nyaman, yang dapat melindungi mereka dari serangan dari luar. lalu bagaimana dengan kita, sudahkan kita mencontoh semut dalam istiqomah???
ya akhi, ingat Istiqomah. yakinlah hanya dengan istiqomah, kita dapat menggapai semua yang kita inginkan, seperti selesai mengerjakan skripsi, bisa hafal juz 30 bahkan 30 juz, bisa meninggalkan maksiat, bisa menciptakan kreasi yang dapat berguna bagi orang lain. karena sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
mudah-mudahan kita selalu diberikan keistiqomahan dalam melaksanakan segala ketaatan, kemudian diberikan ketawakkalan setelah melakukan berbagai usaha, dan juga dikabulkan segala cita-cita kita.
ingat balasan itu tergantung dari usaha, jika usaha anda besar, maka andapun akan menerima balasan besar, dan sebaliknya, dan Allah tidak akan mendzolimi hamba-Nya.
keep spirit.

Kamis, 03 April 2014

Tahan Nafsumu, Maka Kau Akan Selamat

setiap orang pasti memiliki nafsu, baik nafsu yang mengajak kepada kebaikan, ataupun yang mengajak kepada keburukan, tapi yang pasti kebanyakan nafsu itu mengajak kepada keburukan, kecuali orang yang dibimbing dan diluruskan oleh ilmu dan bashiroh, dan juga orang yang diberikan rahmat dan hidayah dari Allah, sehingga ia dapat mengendalikan nafsunya, dan mempergunakan nafsunya kepada hal yang bernilai kebaikan.
nafsu manusia ada yang diperbolehkan, ada yang benci, dan juga ada yang dilarang. conto nafsyu yang diperbolehkan (dianjurkan) adalah menggauli istri, dan amalan-amalan sholih lainnya. sedangkan nafsu yang dibenci adalah nafsu makan yang terlalu berlebihan, sehingga menimbulkan perbuatan yang tidak terpuji seperti mempercepat dalam makan, dan menghabiskan makanan dalam jumlah yang banyak yang menyebabkan kekenyangan dan berujung pada kemalasan. sedangkan contoh nafsu yang diharamkan adalah menyalurkan hasrat kepada wanita yang belum syah dan juga melakukan amalan yang dilarang oleh Allah Ta'ala seperti mabuk-mabukan, perjudian, dan lain sebagainya. tetntunya semua ini tak lepas dari peran nafsu yang ada pada diri manusia.
nafsu manusia cenderung memerintahkan kepada sesuatu hal yang buruk, yang membahayakan, dan yang menimbulkan penyesalan dan kesengsaraan di dunia dan diakherat. oleh karena itu, islam datang dengan membawa petunjuk dan hidayah untuk membimbing manusia dan membawa manusia yang bisa membentengi dirinya dari perbuatan hina yang dilatarbelakangi oleh nafsu manusiawi.
Islam telah memberikan petunjuk kepada seluruh kehidupan manusia, mulai dari manusia itu bangun tidur, sampai ia tidur kembali. ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna yang diturunkan Allah kepada rasul-Nya yang memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia, sehingga manusia itu selamat, baik di dunia maupun diakhirat.
nafsu tidak bisa dihilangkan, akan tetapi nafsu bisa dibimbing dengan berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah.jika nafsu menyelesihi Al-Qur'an dan As-Sunnah, maka berarti itu adalah nafsu yang buruk dan sebaliknya. jadi jadikanlah Al-Qur'an dan As-sunnah sebagai tolak ukur kebenaran nafsu, karena manusia adalah makhluk yang lemah, terkadang ia tidak bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil, antara yang benar dan yang salah, setiap yang baik belum tentu benar, sedangkan yang benar sudah pasti baik.
mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa menjaga nafsu, dan bisa membawa nafsu itu kepada kebaikan. dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selamat dari fitnah-fitnah yang disebabkan oleh nafsu, sehingga kita dapat menhadap Allah dengan penuh kegembiraan.

Selasa, 01 April 2014

Bisa Karena di Paksa

Masihkan kita teringat tentang masa kecil kita, tentang suatu kejadian diama kita belajar suatu keahlian, kebiasaan, atau pekerjaan, namun kita tak kunjung bisa dan terlaksanakan sampai pada akhirnya timbullah paksaan baik paksaan yang datang dari luar, maupun dari dalam diri yang mengharuskan mampu untuk memiliki keahlian dan pekerjaan tersebut sehingga pada akhirnya bisa dan biasa. tak usah jauh-jauh, contoh kecilnya adalah disaat kita belajar naik sepeda, atupun naik motor, atu nyetir mobil dan juga membiasakan diri sholat lima waktu, puasa ramadhan, dan bahkan sholat lima waktu dimasjid. saya yakin bahwa pada awalnya pekerjaan-pekerjaan yang telah penulis sebutkan diatas adalah pekerjaan yang diawali dengan paksaan, baik itu paksaan dari dalam diri ataupun paksaan dari orang lain.
sering penulis bertanya, apakah selamanya kita bisa karena dipaksa, terutama jika paksaan itu harus datang dari luar, apakah harus selamanya begitu, sedangkan kita tau bahwa kehidupan tidak selamanya mengandalkan orang lain, tidak selamanya bersama orang yang selalu memotivasi kita, membantu kita bahkan orang yang memaksa kita, ada kalanya kita sendiri, mengandalkan diri sendiri, dan juga bisa melakukan suatu pekerjaan dan kebiasaan karena kesadaran diri sendiri.
jika kita hitung, sudah berapa tahunkan kita menghabiskan usia kita di dunia ini, dan berapa pekerjaan yang sudah kita selesaikan karena dipaksa, dan juga pekerjaan yang dikerjaan karena tidak dipaksa. dan jika dibandingkan, manakah yang lebih banyak, tentunya pekerjaan itu adalah pekerjaan yang produktif yang bisa menghasilkan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
sebanarnya malu, jika setiap melakukan pekerjaan, kita harus nunggu disuruh, nunggu dipaksa, bahkan nunggu di beri imbalan, jika seperti ini keadaannya, maka apa perbedaannya dengan sapi, apa perbedaannya dengan anak kecil dan lain sebagainya, bukankan sapi bekerja jika disuruh oleh majikannya, bergerak jika dipukul oleh si empunya, dan juga anak kecil berjalan jika di tuntun oleh ibunya, makan jika disuapi oleh pembantunya dan lain-lain.
sudah waktunya, kita bekerja, beramal, dan berinovasi dengan kesadaran dari dalam diri sendiri, tanpa paksaan dari siapapun, dengan kesadaran bahwa semua itu adalah tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap manusia, sebuah kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap manusia, karena pada sejatinya manusia yang terbaik adalah manusia yang dapat berguna dan bermanfaat bagi orang lain, dan untuk menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain salah satunya adalah dengan bekerja, beramal, berinovasi, berkreasi atas kesadaran diri sendiri tanpa paksaan siapapun.

Bulan Baru, Semangat Baru

tak terasa maret telah kita lalui, dan kita sekarang sudah berada di gerbang pintu masuk bulan april, bahkan semenjak tulisan ini ditulis, kita sudah resmi memasuki bulan april, bulan yang indah, dan juga bulan yang didalamnya terdapat sebuah pesta yang sungguh sangat meriah, karena pesta tersebut dimeriahkan oleh sebagian besar, bahkan seluruh rakyat indonesia, adapun pesta tersebut adalah pesta demokrasi.
pada tulisan yang sangat singkat ini, tentunya penulis tidak membahas masalah pesta demokrasi, tidak membahas huru-hara demokrasi dan hal-hal yang menyangkit hari-hari besar yang terdapat di bulan april ini. tetapi penulis hanya ingin menguraikan dan sedikit menjelaskan, begitu berharganya bulan ini, begitu indahnya bulan ini. tentunya bulan bulan yang lain pun berharga, karena pada dasarnya semua waktu bagi seorang muslim adalah berharga, namun kita berprinsip bahwa sekarang adalah kehidupan kita, sedangkan kemarin adalah kenangan, dan esok adalah masa depan. jadi intinya penulis akan menguraikan tentang pentingnya waktu sekarang apalagi jika dikaitkan dengan bulan baru, tentunya semuanya harus baru, dari mulai semangat, niat, dan segala hal yang pantas dan tidak menyelisihi syariat.
mungkin ada di kalangan para pembaca yang memiliki target dibulan lalu namun belum tercapai, atau mungkina ada juga yang memiliki rencana namun tidak terealisasi, dan lain sebagainya. maka penulis katakan, janganlah kai sedih dan jangan pula kau bimbang. selama matahari terbit dari sebelah timur dan tenggelam dari sebelah barat, dan juga jantung masih berdetak dan nafas masih berhembus, maka teruslah berusaha untuk menggapai targetmu, dan merealisasikan segala rencanamu, karena selagi masih diberi kesempatan, karena sejatinya kesempatan itu biasanya tidak terulang untuk kedua kali, karena hari kemaren tentulah tidak sama dengan hari ini, dan juga hari ini tidak sama dengan hari besok.
atau juga mungkin ada di antara pembaca yang menghabiskan bulan lalu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, atau melakukan sesuatu tapi tidak mendatangkan hasil, maka kinilah waktunya untuk memanfaatkan kesempatan bulan baru, yaitu dengan melakukan sesuatu hal yang baru, melaksanakan segala tugas dengan baik dan benar, dan juga melahirkan suatu ide dan ketrampilan yang baru dan lain sebagainya.
bulan baru, marilah kita sambut dengan semangat baru, marilah kita susun rencana lama yang belum tercapai dengan gerakan yang baru, dan marilah kita isi bulan ini dengan kegiatan yang baru, karena sejatinya seiap bulannya, setiap minggunya, bahkan setiap harinya kita harus mampu menjadi lebih baik, karena siapa yang hari kemarennya sama dengan hari ini, maka ia adalah termasuk adalah orang yang rugi, apalagi jika hari ini lebih kurang produktif dari pada hari kemaren, tentunya itu adalah orang yang  sangat-sangat merugi.
mudah-mudahan apa yanng kita rencanakan dibulan ini dapat terealisasikan, dan juga target yang kita buat dapat tercapai, dan tentunya ridho Allah adalah hal yang harus dan wajib untuk didahulukan.