Minggu, 06 April 2014

Allah Tergantung Kepada Prasangka Hambanya

setiap manusia pasti memiliki prasangka, baik prasangka baik maupun prasangka buruk. adapun prasangka baik maka itu disebut dengan husnudzon, sedangkan prasangka buruk itu disebut su'udzon. prasangka ini bisa terjadi kepada diri sendiri atau kepada orang lain. contoh berprasangka kepada diri sendiri adalah berprasangka terhadap masa depannya, berprasangka kepada tingkah lakunya, dan lain sebagainya. adapun berprasangka kepada orang lain, seperti berprasangka akan sifat dan kelakuan orang lain, masa depan orang lain, dan lain sebagainya baik persangkaan yang baik maupun persangkaan yang buruk.
dalam melakukan suatu pekerjaan, pastilah kita dapat membayangkan dan mengira hasil dari suatu pekerjaan tersebut, apakah akan berakhir dengan baik atau sebaliknya. contohnya dalam pertandingan sepak bola. sebelum permainan sepak bola, pasti semua orang tidak ada yang tau siapa yang kalah dan siapa yang akan menang. mungkin kebanyakan orang hanya mengandai-andai karena dilihat dari segi keahlian dan kekuatan dari kedua belah pihak, dan kemudian disimpulkan bahwa pasti tim ... adalah pemenang. ini hanya sekedar dugaan dan prasangka, namun untuk kejadiaannya sudah ada yang mengatur, yaitu Allah yang maha mengatur.
seringkali kita berprasangka buruk terhadap usaha yang akan kita lakukan, sehingga kita tidak jadi melakukan hal tersebut, ataupun melakukan tapi hanya sekedarnya saja, tanpa usaha untuk mematangkan dan menjadikan pekerjaan tersebut berubah menjadi sesuatu yang diangankan. ingat, bahwa Allah itu tergantung persangkaan hambanya, jika seorang hamba berprasangka ia akan berhasil, maka ia kan berhasil, dan sebaliknya. 
oleh karena itu hendaknya kita selalu berprasangkan baik disetiap tindak tantuk kita baik kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain, jika kepada diri sendiri, tentunya kita harus menyertakan usaha yang sesuai dengan apa yang kita impikan. jika semua itu sudah dilakukan, maka pasti Allah akan mengabulkan apa yang kita usahakan. karena Allah itu tergantung kepada persangkaan hamba-Nya dan juga balasan amal itu tergantung kepada usaha yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar