Belakangan ini, haTiku dihebohkan dengan
perasaan kasih sayang kepada seseorang yang telah banyak mengisi hati dan
menguras perhatianku. Sampai sampai jiwa ini dibuat tunduk, raga ini dibuat lemah
tak berdaya. Apapun yang ia inginkan, pasti sebisa mungkin ku lakukan, dan
apapun yang ia perlukan pasti sebisa mungkin kucarikan. Jika berada
disampingnya, hati ini merasa tentram dan bahagia, namun jika jauh darinya,
hati ini serasa sedih dan terkadang ingin menangis jika membayangkan keadaan
disaat dia sedang susah. Aku jadi bingung dan bimbang apakah perasaan ini benar
dan sesuai pada tempatnya, ataukah perasaan ini terlalu berlebihan.
Disatu sisi aku menganggap perasaan ini benar,
dan sah-sah saja, karena dia adalah seorang yang memang berhak mendapatkan
semua itu, dari perhatian, pertolongan dan lain sebagainya. Apalagi dikala dia
dicoba dengan suatu ujian, sudah selayaknya sebagai seorang mukmin untuk saling
tolong menolong dan meringankan beban saudaranya yang sedang kesusahan, karena
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memerintahkan umatnya untuk menolong
saudaranya yang sedang sakit, dan itu merupakan hak orang sakit yang harus
ditunaikan oleh mukmin lain yang sehat.
Namun disisi lain, saya merasa bahwa ada yang
salah dari apa yang aku lakukan terhadapnya. Mungkin dari sikap yang
berlebihan, yaitu dengan memperlakukaannya seperti anak kecil ataupun dengan
memperlakukannya seperti dia adalah orang yang special yang melebihi kakak atau
adik atau anggota keluarga lainnya. Dan juga dari perasaan yang berlebihan
sehingga jika ia jauh, maka akan terasa sedih dan kehilangan. Ini yang
berlehihan, dan inilah yang harus dilakukan perbaikan.
Ok. Aku sadar, bahwa ini merupakan tindakan dan
perasaan yang keliru, yang tidak seharusnya dilakukan oleh seseorang yang hanya
berstatus teman. Jika memang dia adekmu, maka perlakukankah dia seperti adekmu
dirumah, yaitu dengan perlakuan yang sewajarnya dan tidak terlalu berlebihan. Jika
memang ia temanmu, maka perlakukanlah ia sebagaimana temanmu yang lain dan
jangan berlebihan, karena itu akan membuat hatimu sakit, dan jiwamu terluka
jika suatu saat ia melakukan hal-hal yang tidak kamu sukai.
Sekarang barulah saya dapat pencerahan dari apa
yang saya lakukan. Intinya cintailah orang yang pantas dan berhak kamu cintai
dengan kadar yang sekedarnya saja. Jika keluarga, maka cintailah ia sebatas
keluarga. Jika ia teman, maka cintailah ia sebatas teman, dan jika ia istri,
maka cintailah ia sebatas istri. Jangan dicampurkan ketiga-tiganya, karena jika
tertukar satu dari ketiganya, akan berdampak pada prilaku yang kurang baik. Dan
juga ingat, intinya cintailah manusia sekedarnya saja, karena jika suatu saat
ia menyakitimu, maka kamu akan memperlakukannya dengan suatu hal yang wajar,
dan juga jika suatu saat ia menyakitimu, maka kau tidak akan jatuh, tidak akan
sakit, dan juga tidak akan berprilaku dengan prilaku yang tidak wajar.
Selamat mencoba.
Tolong tulisannya disertakan dalil, baik dari Al-qur"an ataupun as-sunnah,,
BalasHapus